ada dua macam pengenyal bakso, yaitu pertama pengenyal bakso yang di ektrak dari bahan alami dan yang kedua pengenyal bakso yang terbuat dari sintesis kimia.
Sedangkan manfaatnya dari kedua pengenyal bakso tersebut sama-sama sebagai pengental adonan.
cara kerja kedua jenis pengenyal bakso tersebut, semua sama yaitu mengikat air dalam adonan, sehingga terjadi sifat elastis dalam adonan.
Ketika makan bakso akan timbul sensasi bakso yang bertekstur kenyal. Sifat kenyal inilah yang sering dicari oleh para pembuat bakso.
Berikut ini adalah macam-macam pengenyal bakso:
1. KARAGENAN
![]() |
KARAGENAN UNTUK BAKSO |
Nah pengenyal bakso karagenan juga mempunyai sifat demikian dalam sebuah adonan bakso.
Karaginan merupakan kelompok polisakarida galaktosa yang diekstraksi dari rumput laut. Sebagian besar
karaginan mengandung natrium, magnesium, dan kalsium yang dapat terikat pada gugus ester sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro-galaktosa. (Nehen,1987)
Karena pengenyal bakso karagenan ini alami dan berserat tinggi, maka sangat baik bila digunakan untuk pengenyal bakso. tetapi karena spesifikasi karagenan sangat beragam, ada yang untuk mie, es krim, yogurt, bakso dll, maka sebaiknya pilih karagenan yang dispesifikasikan khusus untuk bakso.
Sedangkan faktor harga, relatif cukup tinggi untuk kalangan industri bakso. Tetapi untuk perorangan yang hobby membuat bakso, saya kira patut dicoba karena alasan alami dan sehat.
Sedangkan faktor harga, relatif cukup tinggi untuk kalangan industri bakso. Tetapi untuk perorangan yang hobby membuat bakso, saya kira patut dicoba karena alasan alami dan sehat.
Kadar pemakaiannya 1-2% dari berat total adonan.
2. SODIUM TRIPOLYPHOSPAT FOOD GRADE
Pengenyal bakso Sodium Tripolyphospat sering di singkat STPP atau kadang juga disingkat STP. Pengenyal bakso ini Berbentuk serbuk putih, merupakan anorganik material dengan rumus kimia Na5P3O10 (wikipedia). cukup familiar dikalangan pedagang bakso, harga pengenyal bakso ini cukup terjangkau.
STPP FOOD GRADE |
Sodium tripolyphospat digunakan dengan konsentrasi maksimum 0,4%.
Menurut ahli pengolahan hasil ternak Undip Dr Ir Anang M Legowo MSc, dalam penelitiannya, penambahan sodium tripolifosfat dengan konsentrasi 0,1% sampai 0,2% saja sudah cukup bagus untuk mengenyalkan bakso.(di kutip dari koran Suara Merdeka).
Pemakaian yang terlalu banyak bisa menimbulkan rasa getar atau agak pahit.
3. MIXPHOS
PHOSMIX |
Pemakaian dalam adonan maksimal 0.5 % dari berat total adonan.
4. MIXKARAGEN
Pengenyal bakso ini agak unik, karena merupakan blending antara Pengenyal alami dan pengenyal sintetis. menghasilkan karakter adonan yang cukup bagus.
MIXKARAGEN dipakai pada adonan bakso dengan prosentase 0.5 - 1% dari berat total adonan.
4. MIXKARAGEN
Pengenyal bakso ini agak unik, karena merupakan blending antara Pengenyal alami dan pengenyal sintetis. menghasilkan karakter adonan yang cukup bagus.
MIXKARAGEN dipakai pada adonan bakso dengan prosentase 0.5 - 1% dari berat total adonan.
5. SODIUM BIKARBONAT
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".(wikipedia)
Sering digunakan dalam pembuatan bakso, dengan maksud bakso lebih mengembang karena ada gelembung-gelembung kecil dalam tektur bakso yang disebabkan oleh pembentukkan gas CO2. Pori-pori kecil dalam tektur bakso tersebut bisa menyerap kuah bakso, sehingga menyebabkan bakso lebih terasa bumbunya dan semakin enak. Pemakaian dalam adonan bakso relatif sedikit sekitar 0.2% dari berat total adonan.
Sering digunakan dalam pembuatan bakso, dengan maksud bakso lebih mengembang karena ada gelembung-gelembung kecil dalam tektur bakso yang disebabkan oleh pembentukkan gas CO2. Pori-pori kecil dalam tektur bakso tersebut bisa menyerap kuah bakso, sehingga menyebabkan bakso lebih terasa bumbunya dan semakin enak. Pemakaian dalam adonan bakso relatif sedikit sekitar 0.2% dari berat total adonan.
Mungkin ada pengenyal bakso yang lain?
silahkan bagi pengalaman anda di Bengkel Bakso
Penulis: Gunawan
www.bengkelbakso.com
silahkan bagi pengalaman anda di Bengkel Bakso
Penulis: Gunawan
www.bengkelbakso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar